
Bagaimana dengan prestasi? Ancelotti tergolong pelatih yang gemar mengoleksi trofi bergengsi. Dan harap dicatat, Carlo Ancelotti adalah pelatih yang mampu menjuarai 3 liga berbeda; Serie-A (bersama Milan), Premier League (Chelsea) dan Ligue 1 (PSG). Ancelotti juga sukses membawa Milan dua kali berjaya di Liga Champions; edisi 2003 dan 2007.
Ancelotti bisa jadi adalah figur yang mampu mengembalikan status Real Madrid sebagai dominator di La Liga dan juga eropa.
Lalu bagaimana formasi Real Madrid dibawah arahan Ancelotti?
Sejauh ini El Real telah melakoni tiga partai pre-season. Membantai AFC Bournemlouth 6 gol tanpa balas. Bermain imbang 2-2 dengan Olympique Lyon. Dan terakhir adalah unggul tipis 1-0 atas juara Liga Perancis, Paris Saint-Germain.
Carlo Ancelotti memberikan kita preview bagaimana formasi dan taktik Real Madrid menghadapi musim 2013-2014 mendatang.
MATCH 1: Real Madrid 6-0 AFC Bournemouth
![]() |
Starting XI: 4-3-3 |
Real Madrid mengusung formasi attacking 4-3-3. Formasi ini memberikan nuansa berbeda pada permainan Madrid. Untuk pertama kalinya Real Madrid memainkan sepakbola menyerang yang indah. Pemandangan yang terakhir kali kita saksikan saat era Galacticos I (Raul, Zidane, Luis Figo, Roberto Carlos dkk)
Sami Khedira menjadi pivoting player. Sementara Luka Modric dan rekrutan baru Madrid, Isco, berduet sebagai center midfielder. Kedua pemain ini memiliki mobilitas yang sangat tinggi. Di kaki Modric dan Isco kreativitas penyerangan Madrid bertumpu.
Pemain debutan, Casemiro dan Assier Illarramendi ditugaskan sebagai holding midfielder. Alvaro Morata, Kaka dan Angel Di Maria menjadi 'pelayan' untuk Gonzalo Higuain.
MATCH 2: Real Madrid 2-2 Olympique Lyon
![]() |
Starting XI: 4-3-2-1 |
Isco, Illaramendi dan Di Maria berdiri sejajar, tugas mereka adalah menguasai lini tengah. Ancelotti berupaya membuat replika trio Milan, Seedorf-Pirlo-Gatusso, di Madrid.
Cristiano Ronaldo yang selama ini menjadi focal point penyerangan Madrid 'dipaksa' bermain lebih ke tengah. Ronaldo diberi peran sebagai free role, berdiri di belakang striker Karim Benzema.
Bermain di luar posisi favoritnya membuat penampilan Ronaldo tidak optimal. Sebagai attacking midfielder, Ronaldo dituntut untuk mensuplai bola kepada Benzema. Kita semua tahu, CR7 adalah finisher bukan seorang passer. Perlu upaya lebih untuk Ronaldo bila Ancelotti ingin skema ini berjalan seperti di AC Milan.
MATCH 3: Real Madrid 1-0 Paris Saint-Germain
![]() |
Starting XI: 4-3-2-1 |
Ancelotti masih mencoba formasi 4-3-2-1 dengan sesekali melakukan transisi menjadi 4-4-2.
Modric membentuk trio bersama dengan Isco dan Khedira. Ronaldo dan Ozil berduet di belakang Benzema. Chemistry antara Ronaldo-Ozil-Benzema sudah mulai terbentuk.
Gol tunggal Benzema tercipta berkat assist dari Mesut Ozil, setelah sebelumnya Ronaldo menciptakan celah di lini belakang PSG.
Kesimpulan
Dari tiga laga yang telah dijalani, bisa dibilang terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam formasi dan gameplan Real Madrid. Progres yang dicapai pun cukup baik mengingat beberapa pemain Madrid bermain di luar posisi natural mereka.Formasi 4-3-2-1 yang hampir punah akan dibangkitkan lagi di Bernabeu. Formasi 4-2-3-1 dan 4-3-3 akan menjadi simpanan Ancelotti saat dibutuhkan.
Possesion ball dan pressing ketat menjadi strategi Madrid untuk mematikan lawan. Kombinasi Ronaldo-Ozil-Benzema bisa jadi tandingan Iniesta-Xavi-Messi di La Liga musim depan.
Counter attack akan tetap menjadi bagian dari Madrid, hanya saja dilakukan dengan cara yang berbeda. Dengan menumpuk 3 midfielder di tengah, Real Madrid versi Ancelotti akan dengan leluasa melakukan pressing, merebut bola dari kaki lawan dan dengan cepat mengalirkannya kepada Ronaldo atau Benzema. Sedangkan Mourinho melakukannya dari back line Madrid.
Satu hal yang perlu diingat, bahwa belum semua pemain Los Blancos terlibat dalam laga pre-season di atas. Iker Casillas, Alvaro Arbeloa, Sergio Ramos, Xabi Alonso dan Marcelo saat ini masih diberi waktu istirahat usai membela negara masing-masing di Piala Konfederasi lalu.
Mereka yang absen akan segera bergabung dengan rekan-rekannya saat Real Madrid melakukan lawatan ke Amerika Serikat pada 1 Agustus nanti.
Mungkin laga melawan LA Galaxy di Phoenix, Arizona, akan memberi kita lebih banyak 'contekan' bagaimana penampilan Real Madrid ala Carlo Ancelotti.
Hala Madrid!