Sunday, August 18, 2013

BARCELONA JUARA (LAGI)

Hanya ada tiga nama yang familiar setiap kata "Liga Spanyol" terdengar di telinga kita. Real Madrid, Barcelona, dan tentu saja El Clasico atau duel klasik antara Real Madrid dan Barcelona.

Begitu dominannya kedua klub raksasa itu sampai tokoh besar sepakbola seperti Michel Platini menyebut perlu ada perbaikan di kasta kompetisi tertinggi negeri Matador itu. 

Adakah unsur politis bermain di situ? Mungkin saja. Tetapi kita tidak akan membahas hal itu. Sepakbola terlalu suci untuk dinodai dengan kepentingan-kepentingan lain. 

Marilah kita fokus kepada salah satu dari tiga nama di atas. Satu nama yang membuat gentar klub-klub lain, bahkan di luar La Liga. Satu nama yang diidentikkan dengan semangat militan dan separatisme. Penyandang gelar juara Liga Spanyol 2012/2013 lalu, FC Barcelona.

Musim lalu Barcelona memang dihajar habis-habisan oleh Bayern Munchen pada semifinal Liga Champions. Barcelona juga gagal meraih trofi Copa del Rey. Tetapi klub asal Katalan itu sukses membuat jengkel rival abadi mereka Real Madrid dengan mencuri trofi La Liga..

Lalu, apakah Barcelona akan kembali berpesta musim depan?? 


Kita akan melihat lebih dalam faktor-faktor apa saja yang memungkinkan Barcelona untuk kembali merajai La Liga musim depan.


1. Anak muda bernama Neymar da Silva Santos Junior


Kedatangan Neymar ke Camp Nou adalah berkah. Siapa yang tidak kenal pemain Brazil ini. Aksi brilian yang ditawarkan Neymar membuat fans sudah tidak sabar menyaksikan debutnya untuk Barca di La Liga.

Opini bahwa Neymar adalah bintang muda yang selalu ingin belajar dan lapar akan kemenangan diprediksi akan membuat Barcelona semakin menakutkan.

Mampukah Neymar membalas kebaikan Barcelona yang menjemputnya untuk bermain di eropa? Kita tunggu saja.


2. Kompetisi internal 

Persaingan antar sesama pemain bukanlah hal yang buruk, syaratnya adalah klub harus menjadi fasilitator dan juri yang jujur. Barcelona telah lama menemukan S.O.P untuk hal ini, keadaan yang berbeda dari sang rival Real Madrid.

Dani Alves dan Martin Montoya akan berebut posisi sebagai right back. Sementara di barisan penyerang ada Pedro, Cristian Tello dan Alexis Sanchez yang saling sikut untuk mendapatkan porsi bermain reguler. 

Jangan pula lupakan young guns seperti Jean-Marie Dongou dan Frank Bagnack yang tampil cukup baik selama pertandingan pre-season. 


3. Bos baru di Camp Nou

Lengsernya Tito Vilanova sebagai kepala pelatih Barcelona sempat membuat resah mayoritas fans. Ketakutan terbesar adalah tidak mampunya manajemen menemukan pengganti ideal mantan asisten Pep Guardiola itu.

Tak perlu menunggu lama, Gerardo "Tata" Martino diperkenalkan kepada publik sebagai juru taktik baru. 

Namanya mungkin tidak sepopuler Jupp Heynckes atau Carlo Ancelotti, tapi itu merupakan keuntungan tersendiri bagi El Barca. Pelatih asal Argentina itu akan memberikan banyak kejutan. Butuh waktu agar partisipan lain menemukan formula untuk menghentikan laju Barca ala Tata.


4. Lionel Messi

Penyerang internasional Argentina tidak pernah lelah memberikan yang terbaik untuk Barcelona. Bahkan, El Messiah -yang kini baru berusia 26 tahun- diyakini belum mencapai puncak permainannya.

Sulit dibayangkan bagaimana menakutkannya seorang Messi saat mencapai titik tertinggi dalam karirnya. 

Belum cukup sampai disitu. Musim depan Lionel Messi akan ditemani oleh Neymar di lini depan. Duet Messi-Neymar akan menjadi hal yang paling dinanti di La Liga musim depan.



5. Tiki-Taka

Keampuhan Tiki-Taka tidak perlu diragukan lagi. Barcelona dan timnas Spanyol adalah dua pihak yang paling jago mengusung taktik ini. Tiki-Taka merupakan saudara dekat dari Total Voetbal ala Rinus Michels di era 70-an.

Meskpun sempat dianggap sudah basi, tiki-taka belum layak punah. Barcelona di bawah arahan pelatih baru Gerardo Martino menjanjikan akan melakukan modifikasi minor untuk menyempurnakan tiki-taka.

Perubahan sistem dari 4-3-3 menjadi 3-4-3 adalah salah satu contohnya. Dan menyaksikan Barcelona dalam laga pre-season mereka, tiki-taka tampaknya masih menjadi simfoni yang akan dibawakan Xavi Hernandez dan kawan-kawan untuk menghibur para bola mania. 


6. Real Madrid 

Dalam konteks ini, Barcelona diuntungkan oleh kondisi Real Madrid yang memang sedang dalam tekanan besar. 

Musim lalu Jose Mourinho sesumbar bahwa Madrid akan meraih treble. Mou bahkan menjanjikan La Decima atau trofi ke-10 Liga Champions akan berlabuh di ibukota Spanyol itu. Kenyataannya? Madridista untuk kesekian kalinya harus kecewa dan menangis. 

Trauma, tekanan dan ketakutan para punggawa El Real untuk kembali menuai kegagalan pada musim depan akan mendekatkan Barcelona kepada titel La Liga 2013/2014.